Friday, February 24, 2012

3 Presiden negara besar dipanggil Tuhan

Tuhan memanggil presiden tiga negara, AS, Cina, dan Indonesia untuk
dimarahi.
Dari Amerika muncul George Bush. Dari Cina datang Presiden Hu Jintao.
Dan dari Indonesia diutus Jusuf Kalla. SBY nggak berani soalnya.

Setelah habis-habisan mencela tindakan pemimpin dunia ini, Tuhan
menyampaikan bahwa Ia sudah muak dan memutuskan dalam tiga hari dunia akan
kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan
keputusan Tuhan kepada rakyat mereka masing.

Ketiga pemimpin pulang ke negara masing-masing sambil putar otak,
bagaimana menyampaikan kabar buruk ini kepada rakyatnya.

Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di TV, presiden Bush
mencoba, "Congressmen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar

baik dulu ya. Tuhan itu benar-benar ada, seperti yang kita yakini. Kabar
buruk: Tuhan akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari".


Hasilnya payah, terjadi kerusuhan dan penjarahan di mana-mana.

Di depan Kongres Partai Komunis Cina, Hu Jintao memodifikasi taktik Bush,
"Kamerad, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu ya.

Ternyata Marx, Stalin, Ketua Mao, dan para pendahulu kita salah, Tuhan itu
benar-benar ada. Kabar buruk: Tiga hari lagi Tuhan akan mengkiamatkan
dunia ini.".


Hasilnya lumayan, orang-orang Cina lari, heboh dan menangis ketakutan dan
membanjiri tempat ibadah, mau bertobat.

Yang paling sukses Jusuf Kalla.

Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, ia tersenyum
sumringah.
"Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. Kabar
baik
pertama: Sila pertama Pancasila kita sudah benar, Tuhan itu benar-benar
ada.
Kabar baik kedua: dalam tiga hari semua masalah energi, pangan,
kemiskinan, terorisme, dan penderitaan di Indonesia akan segera
berakhir.."


Sukses besar, seluruh rakyat larut dalam pesta dangdutan dan pawai di
mana-mana.

Friday, February 3, 2012

Sarjana, monyet dan singa

Seorang sarjana yang lama tak dapat kerja, ditawari kerja di kebon binatang.
Karena terlalu lama menganggur sarjana itu menerima pekerjaan menjadi badut monyet, karena monyet yang ada mati dan belum ada gantinya.
Esoknya dia mulai bekerja dengan memakai kostum monyet dan berlagak seperti monyet.
Karena merasa sebagai sarjana, ketika dlempari kacang oleh pengunjung, dia over acting dan melompat tapi lompatannya terlalu kuat dan diapun terlempar ke kandang singa.
Sang sarjana ketakutan, sambil memejamkan mata dia pasrah.
Singa terus menghampiri, dan setelah dekat singa berbisik:
"TENANG, DIK, SAYA JUGA SARJANA".